Ojekmerupakan alternatif transportasi kota besar yang memberikan keunggulan dari segi waktu tempuh. Terutama pada kota besar yang dilanda macet tidak berujung. Ojek utamanya menggunakan kendaraan bermotor roda dua, atau singkatnya sepeda motor Bagi calon penumpang ojek, transportasi ojek merupakan sarana transportasi yang relatif aman. pertimbangan memilih ojek biasanya berdasarkan:
- Tampang tukang ojek. Wajah yang ramah (atau memelas) mungkin lebih disukai ketimbang wajah sangar, gahar, dan tidak sopan.
- Penampilan fisik motor. Motor yang lebih baru dan canggih akan lebih menjamin penumpang ojek untuk tiba di tujuan lebih cepat dan nyaman. Sistem pengereman disc-brake akan menjamin manuver tukang ojek lebih lincah untuk menghindari senggolan dan tubrukan dengan kendaraan lainnya. Meskipun motor yang lebih jelek penampilannya bisa jadi memberikan penawaran ongkos yang lebih ekonomis dan pengendaraan yang nyaman karena tukang ojeknya tidak bisa berakrobat ria di jalan raya.
- Kelengkapan helm. Tukang ojek yang baik tentunya mematuhi peraturan lalu lintas. Oleh karenanya, sebaiknya pilih tukang ojek yang membawa helm untuk penumpang dan tentu saja dia sendiri menggunakan helm. Tukang ojek yang tidak menggunakan kelengkapan lalu lintas akan membuat perjalanan ojek lebih menantang, dengan melalui jalan tikus, gang sempit, melawan arus lalu lintas, senggolan lutut dengan kendaraan lain, dan (yang lebih baik dihindari) wajah tukang ojek yang bete karena baru saja ditilang razia Polisi.
- Usia tukang ojek. Tukang ojek yang lebih senior tentunya lebih berpengalaman untuk melayani berbagai tipe pelanggan. Sementara tukang ojek yang lebih yunior mungkin cenderung menyalurkan hobi jalan-jalan atau kebut-kebutannya sekaligus mendapatkan imbalan materi.
Ojek siap dalam kondisi :
- Lalu lintas sepanjang jalan menuju tujuan yang diinginkan terkenal sebagai jalan yang tidak pernah lengang. Dengan kata lain, hanya motor yang bisa menembus jalan itu dengan waktu singkat.
- Cuaca relatif cerah dan tidak hujan. Tukang ojek sudah terbiasa untuk berkendara di tengah hujan, tapi mungkin tidak bagi penumpang.
- Penumpang tidak rentan masuk angin. Perjalanan dengan sepeda motor membuat penumpang terekspos dengan angin yang lumayan kencang akibat berkendara pada kecepatan tertentu. Jika tidak terbiasa, maka penumpang harus menyiapkan diri dengan jaket yang nyaman.
- Penumpang butuh waktu yang sangat singkat untuk tiba di tujuan. Misalnya sang penumpang ojek butuh tiba di lokasi tertentu di tengah kota denpasar dalam waktu 10 menit, dengan jarak tempuh 10 km. Maka ojek merupakan pilihan yang tepat. Karena kecepatan tempuh rata-rata di kota denpasar (terutama daerah macet) berkisar antara 10-20 km/j.
No comments:
Post a Comment